Bagaimana Tim Yang Efektif Untuk Tahapan Problem Solution Fit? (Part 2)

#KAMU NANYEA TIM YANG EFEKTIF? KAMU BERTANYEA TANYEA?
#cepmek mode ON!
Sebelum kita bahas PART 2 kali ini mengenai “Tim yang efektif untuk bisa melalui tahapan problem solution fit”, izinkan saya mengajak rekan LENTERA PELNI untuk membaca terlebih dahulu artikel sebelum nya agar alur seri modul validasi masalah daftar part sebelumnya antara lain :
- Perkuat Pondasi Produk Digitalisasi Dengan Problem Solution Fit (Part 1)
- Pentingnya Validasi Masalah Saat Proses Digitalisasi (Pembuka)
Komposisi tim yang efektif adalah yang saling melengkapi, ada tim Problem dan tim Solution.
Tim Problem adalah tim yang bertugas memvalidasi asumsi kepada target market atau calon pengguna sehingga mampu menemukan permasalahan yang memang worth it untuk diselesaikan
Sedangkan Tim Solution adalah tim yang memproses hasil yang didapatkan oleh tim problem dalam bentuk hipotesis atau MVP apa yang perlu kita bangun dan merancang konsep serta desain.
Eh eh apaan sih bro maksudnya MVP? Salah satu jenis mobil ya? Bukan dong! silahkan baca artikel yang berjudul “Dear User , Rilis Aplikasi Gag Melulu Nunggu Sempurna Lho” Di sana dijelaskan tuntas mengenai Minimum Viable Product.
Permasalahan klasik dalam membentuk suatu tim biasanya adalah minimnya sumber daya manusia nya dikarenakan cost yang terbatas, nah solusinya mau gag mau ya manusia nya yang harus legowo untuk berperan menangani beberapa job desk atau mereka bertukar peran satu dengan yang lainnya namun organisasi nya pun jangan kebangetan dikit juga ya ngasih jumlah resourcenya hehe.
Adapun jumlah ideal dalam memenuhi kebutuhan tim ini seharusnya terdiri 2-3 orang cukup kalo kurang dari jumlah itu sih nama organisasinya WAKANDA dan yang kerja bukan manusia sih tapi SUPERMEN wkwk
Oh iya selain jumlah, kemampuan tim juga sangat berpengaruh loh, minimum persyaratan kemampuan tim untuk tahapan problem solution fit ini antara lain:
- Memiliki kemampuan menghayati, menganalisa dan mau terjun langsung dalam memvalidasi permasalahan dari calon pengguna atau target market. Kenapa harus mau terjun langsung? Karena Sense of Belonging atau merasakan rasa kepemilikan terhadap suatu solusi produk dan efisiensi sumber daya adalah dengan cara diperoleh dengan cara terjun langsung dan berkomunikasi langsung dengan si calon pengguna atau target market.
- Memiliki kemampuan keterbukaan komunikasi antar tim internal secara efektif dan efisien, jadi gag diem diem bae! diem diem tidur, diem diem nge game. RAWR! #cepmek Mode ON
- Memiliki kemampuan insitatif dalam menyeleksi prioritas pekerjaan yang memang worth it untuk dkerjakan.
Nah KOENTJI sukses pada tahapan problem solution fit ini antara lain:
- Lakukan tahapan problem solution fit dengan tim yang efisien.
- Lakukan tahapan problem solution fit dengan tim yang memiliki iterasi yang cepat antara tim PROBLEM dan tim SOLUTION.
- Lakukan tahapan problem solution fit dengan tim yang memiliki komunikasi yang memang bagus.
Sehingga sumber daya tim dapat dimaksimalkan untuk belajar mengenal calon pengguna atau target market dan mengetahui permasalahan dan kebutuhan calon pengguna dalam mengembangkan produk solusi yang sesuai. Demikian artikel Part 2 kali ini, semoga dapat bermanfaat untuk rekan-rekan. Tunggu PART berikutnya di LENTERA PELNI.