Wajah PELNI, Wajah Indonesia

Sejak tahun 2015, eksistensi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di tengah masyarakat Indonesia mulai menggeliat kembali seiring dengan hadirnya program “BUMN Hadir Untuk Negeri”. Program yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN kala itu merupakan sebuah bentuk show-off, pengenalan kiprah serta peran BUMN ke tengah masyarakat Indonesia. Hal ini merupakan achievement penting yang dilakukan Kementerian BUMN pada waktu itu, demi menghapus stigma masyarakat mengenai BUMN di masa lalu yang dianggap tidak profesional, banyak penyimpangan dan penyelewengan, sarat akan nuansa politik di tubuh organisasinya, dan lain sebagainya. Sekarang, melalui program ini, “wajah BUMN baru” hadir menjadi lebih segar. BUMN dituntut untuk menjadi lembaga yang lebih profesiaonal dan transparan, serta menjadi agen pembangunan bangsa dalam kaitannya dengan pemerataan pembangunan nasional serta percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
PT PELNI (Persero), selanjutnya akan saya sebut PELNI, dalam 70 tahun kiprahnya, telah mengukir tinta emas sejarah sebagai BUMN yang tangguh, sanggup bertahan dalam ganasnya persaingan bisnis, sempat mengalami pahit manis kejayaan dan keterpurukan, dan perlahan mampu bangkit lebih kuat. PELNI mengandalkan kekuatan armada dan jaringan trayeknya sebagai modal utama bergelut dalam bisnis transportasi, dan sekarang fokus untuk merambah ke bisnis lainnya seperti logistik. Dengan jumlah armada mencapai lebih dari 100 unit kapal meliputi kapal penumpang, barang, perintis, rede dan ternak, PELNI berusaha sekuat tenaga untuk melayani penumpang dari Sabang sampai Merauke, hingga akhirnya menjadi salah satu moda transportasi pilihan terbaik dan terfavorit pelanggan di masa sekarang.
Tidak hanya dalam sisi bisnis yang bertujuan mencari keuntungan, PELNI sebagai BUMN memiliki peran mulia sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat Indonesia. PELNI senantiasa menggiatkan semangat “Hadir Untuk Negeri” dengan implementasi berupa service and operational excellence kepada para customernya. PELNI selalu hadir memberikan pelayanan yang prima, day by day, selama 365 hari, bahkan dalam event khusus seperti libur hari raya.
Kehadiran PELNI, khususnya dimasa sekarang, adalah sebagai “agen pembangunan”, yaitu mendukung terciptanya konetivitas antar wilayah di seluruh Indonesia, melalui angkutan laut penumpang dan barang. Peran ini sangatlah fundamental karena dapat memperkuat konektivitas serta aksesiblitas masyarakat dalam rangka mengurangi kesenjangan antar wilayah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, terutama daerah Tertinggal, Terpencil, Terdepan dan Perbatasan (3TP). Selain itu, keberadaan PELNI di wilayah 3TP menjadi solusi yang tepat dalam menekan disparitas harga, sehingga tujuan utama pemerintah untuk pemerataan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia dapat tercapai.
Inovasi bisnis yang dihadirkan PELNI untuk lebih dekat dengan customernya dirasa sangat tepat di masa sekarang. Event-event wisata, city tour maupun kegiatan yang bersifat sosial yang terangkum dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) membuat keberadaan PELNI terasa begitu erat dengan masyarakat. Bahkan dimasa pandemi Covid-19, dimana kegiatan operasional tidak dapat berjalan dengan optimal, PELNI tetap hadir dengan keberadaan armada “isolasi terapung” sebagai bentuk komitmen dukungan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Hal-hal itulah yang membentuk ikatan ‘romantisme” antara PELNI dengan customernya, sehingga diyakini PELNI akan terus mempertahankan eksistensinya dalam pelayanan transportasi laut di Indonesia.
Kini, dengan tagline baru “BUMN untuk Indonesia”, Kementerian BUMN mendorong semua BUMN untuk terus berbenah menjadi lebih baik. Demikian pula dengan PELNI. Wajah-wajah, semangat, dan gairah baru yang menghiasi membuat PELNI akan melaju kencang dan terus menggetarkan “sirip-sirip”nya, terus memperkuat perannya untuk Indonesia serta menunjukkan eksistensinya pada dunia.
nice info gan!