Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui Program Padat Karya Kapal Perintis

Kementerian Perhubungan terus berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat. Salah satu bukti nyatanya adalah pemberdayaan masyarakat melalui program padat karya.
Program padat karya ini juga sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang menginstruksikan untuk mendukung percepatan pengentasan kemiskinan, dengan mengoptimalkan pemanfaatan Dana Desa sebagai upaya pemerintah dalam mengurangi dampak ekonomi terhadap masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Program Padat Karya di Lingkungan Kementerian Perhubungan merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 73 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan. Adapun tujuan dari Program Padat Karya yaitu untuk mengurangi pengangguran, dan masyarakat miskin; Memupuk rasa kebersamaan, gotong royong, dan partisipasi masyarakat; Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat; Mewujudkan peningkatan akses masyarakat miskin, perempuan, anak, dan kelompok marginal kepada pelayanan dasar, dengan berbasis pendekatan pemberdayaan masyarakat; Membangkitkan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat dan Penciptaan lapangan kerja melalui kegiatan pembangunan secara swakelola dan Padat Karya tunai.
Jenis padat karya di sektor transportasi sendiri terdiri dari pembangunan, pemeliharaan, perbaikan serta pembersihan sarana dan prasarana transportasi. Masing-masing dari Direktorat Jenderal dan Badan di Kementerian Perhubungan telah melaksanakan program padat karya tersebut dengan baik.
Pelaksanaan Padat Karya Kapal Perintis
Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam bentuk Padat Karya swadaya masyarakat dijalankan oleh PT. PELNI (Persero) sebagai salah satu operator kapal perintis yang ditunjuk langsung oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat marginal/miskin yang bersifat produktif berdasarkan pemanfaat sumber daya alam, tenaga kerja dan teknologi lokal dalam rangka mengurangi kemiskinan, meniingkatkan pendapatan dan menurunkan angka stunting.
Pelaksanaan program padat karya tersebut diamanahkan kepada seluruh cabang homebase (pangkalan) kapal perintis PT. PELNI (Persero) yang tersebar diseluruh penjuru Indonesia dengan melibatkan warga lokal serta bekerja sama dengan kantor Kesyahbandaran daerah setempat serta kelurahan setempat dalam pemilihan pekerja lokal.
Realisasi Pelaksanaa Program Padat Karya
Program Padat Karya yang dilaksanakan oleh PT. PELNI (persero) sampai dengan bulan september 2022 berkisar diangka pencapaian sebesar 75 % dengan nilai realisasi sebanyak 3.936 orang pekerja serta realisasi upah yang diserap senilai 787.200.000 dari pagu anggaran yang ditetapkan sebanyak 5.238 orang serta upah yang diserap senilai 1.047.600.
Nilai realisasi tersebut tercapai oleh 44 kapal perintis pada 21 cabang pangkalan kapal perintis dimana setiap kapal ditargetkan 2 kali kegiatan per tiap bulan. permasalahan dan kendala di lapangan yang terjadi ialah ketika kapal tersebut tidak dalam keadaan beroperasi (docking, perawatan ataupun stop operasi sementara keadaan cuaca) sehingga penyerapan tidak dapat tercapai 100%.
Kiranya program bersama oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dengan PT. PELNI (Persero) dapat membantu pemulihan perekonomian nasional pasca pandemi sehingga terciptanya masyarakat mandiri dan aktif.