ArtikelSharing CenterSharing Umum

Metode Perencanaan & Variabel Keputusan

PRINSIP

Prinsip-Prinsip dalam Perencanaan antara lain

  • Kontinuitas adalah kesinambungan; kelangsungan; kelanjutan; keadaan kontinu.
  • Futuristik atau berkaitan dengan wawasan ke depan.
  • Komprehensif atau menyeluruh dan menyangkut aspek-aspek perusahaan.
  • Fleksibilitas atau mudah diakomodasi dengan berbagai kondisi yang baru.
  • Goal atau sasaran akhir yang ingin dicapai dari sebuah tujuan yang telah ada, sehingga target biasanya selalu berhubungan dengan objectif.
  • Profesionalitas atau perencanaan tersebut harus dirancang oleh ahli di bidangnya.
  • Time limit adalah tenggat waktu atau suatu pekerjaan dengan batas waktu.

Sedangkan untuk Prinsip-Prinsip dalam Keputusan antara lain

  • Keadaan yang pasti (certainty) adalah keadaan di mana seseorang atau organisasi berhadapan dengan informasi yang lengkap mengenai suatu keadaan lingkungan yang dihadapinya, sehingga estimasi mengenai masa depan dapat dipastikan.
  • Keadaan yang tidak pasti  (uncertainty) adalah keadaan di mana seseorang atau sebuah organisasi berhadapan dengan informasi yang tidak lengkap atau sebuah organisasi tersebut idak memilikii informasi mengenai masalah yang dihadapi.
  • Keadaan yang mengandung risiko (risk) adalah keadaan di mana seseorang atau organisasi berhadapan dengan informasi yang di miliki, namun relatif tidak lengkap jika di bandingkan dengan keadaan yang pasti. Suasana dikatakan beresiko jika informasi sempurna tak tersedia, tetapi seluruh peristiwa yang akan terjadi beserta probabilitasnya diketahui. Untuk mempelajari keputusan dalam suasana risk, pemahaman teori probabilitas amat berperan.
  • Suasana konflik muncul jika kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan berada dalam pertarungan. Satu pihak pengambil keputusan tidak hanya memikirkan pada tindakannya sendiri, tetapi juga tertarik pada tindakan pesaing.

TAHAPAN & PROSES

Tahapan Proses Perencanaan

  1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang kebutuhan organisasi kerja, tanpa rumusan tujuan yang jelas organisasi akan menggunakan sumber-sumber dayanya secara tidak efektif
  2. Merumuskan keadaan. Pemahaman akan sisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendakdicapai atau sumber-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan  rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan  dan data statistik yang didapatkan melalui komunikasi  dalam organisasi.
  3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diindentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor intern dan ekstern atau yang menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian dari proses perencanaan
  4. Mengembangkan rencana atau rangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif dalam proses pencapaian tujuan, penilain alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik.

Tahapan Proses Keputusan

  1. Pemahaman dan perumusan masalah. Bila manajer ingin memperbaiki situasi, pertama-tama harus menemukan apa masalah sebenarnya, dan menentukan bagian masalah yang harus dipecahkan.
  2. Pengumpulan dan analisa data yang relevan. Setelah manajer menentukan dan merumuskan masalah, diharuskan untuk menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat.
  3. Pengembangan alternatif. Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecenderungan untuk membuat keputusan yang terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian keputusan yang efektif.
  4. Pemilihan aternatif terbaik. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi yang tersedia bagi manajer. Pilihan alternatif terbaik juga sering merupakan suatu kompromi di antara berbagai faktor yang telah dipertimbangkan.
  5. Implementasi keputusan. Para manajer harus membuat rencana-rencana untuk mengatasi berbagai masalah baru yang mungkin timbul dalam penerapan keputusan.
  6. Evaluasi hasil-hasil keputusan. Implementasi keputusan harus dimonitor terus menerus. Manajer harus mengevaluasi apakah implemenetasi dilakukan denga lancar dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan adalah suatu proses yang bersifat kontinu.

TEORI & ALAT ANALISA

Beberapa instrumen (tools) yang dapat digunakan dalam proses Perencanaan

  • Perencanaan dengan Flow Chart Model grafis yang menunjukkan model sistem yang menggambarkan kejadian yang berkesinambungan (sequencial) dan keputusan ya atau tidak.
  • Perencanaan Jaringan PERT (PERT Network) Program Evaluation and Review Technuique yang merupakan alat bantu perencanaan melalui penggambaran rencana kerja secara kroniogis dan berkelanjutan bagi pekerjaan yang sifatnya tidak rutin, berskala besar, dan kompleks.
  • Tabel Gantt Chart Grafik batang (Bar Chart) untuk menunjukan tugas pada pekerjaan, serta jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti waktu dimulainya tugas dan batas waktu yang digunakan dalam penyelesaian.

Teori-teori dalam Keputusan

  • Teori Rasional Pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan diterima oleh banyak kalangan.
  • Teori Antrean Analisis  keefektifan untuk menghadapi  permintaan yang tiba pada saat bersamaan dan harus mengantri menunggu pada saat sambungan sibuk lalu pada saat yang lain permintan kurang sehingga fasilitas menganggur .
  • Program Linier Teknik matematik yang digunakan untuk mencari cara terbaik dalam mengendalikan sumber daya yang terbatas pada kegiatan yang saling berkompetensi.

HUBUNGAN PERENCANAAN & KEPUTUSAN

Perencanaan adalah proses awal dari pembuatan keputusan, sedangkan pembuatan keputusan adalah bagian kunci dari kegiatan manajemen. Kegiatan ini memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi pelaksanaan. Perencanaan menyangkut keputusan-keputusan yang sangat penting dan jangka panjang yang dapat dibuat oleh manajer. Dalam proses perencanaan, manajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi yang akan dicapai, sumber daya yang akan digunakan, dan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan. Seluruh proses perencanaan itu melibatkan manajer dalam serangkaian situasi pembuatan keputusan. Kualitas keputusan-keputusan manajer akan menentukan efektivitas rencana yang disusun.

REFERENSI

Haming, Murdifin. 2014. Manajemen Produksi Modern. Jakarta: Bumi Aksara

Tampubolon, Manahan. 2014. Manajemen Produksi dan Rantai Pemasok. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Nurnajamuddin, Mahfud. 2014. Manajemen Produksi Modern. Jakarta: PT. Bumi Aksara

DIGNAWAN YUWONO
Kepala Urusan Keuangan dan SDMU

Comments are closed.

0 %