E LibraryE-BookSharing Umum

E-book Rich Dad Poor Dad By Robeth T. Kiyosaki

Rich Dad Poor Dad

1. Orang Kaya bukan Bekerja untuk Memperoleh Uang

Poor Dad menjelaskan bahwa Robert harus belajar dengan giat serta meraih nilai tinggi di sekolah agar mampu memperoleh pekerjaan yang bagus dan bermutu. Seperti inilah cara kerja berpikirnya ayah Robert, layaknya orang-orang pada umumnya. Bekerja guna mendapatkan sebuah uang.

Dalam hal tersebut, Rich Dad menyetujui bahwa pendidikan itu sangatlah penting. Akan tetapi, hal yang lebih penting ialah bukan pada menghasilkan nilai tinggi, melainkan pelajaran yang didapatkan. Terdapat satu pelajaran krusial yang didapat dari ayah Mike, yaitu orang kaya tidak bekerja untuk memperoleh uang.

2. Memberikan Pengajaran terkait Memahami Keuangan

Di buku ini diberikan penjelasan terkait perbedaan antara liabilitas dan aset. Adapun contoh dari liabilitas, seperti pinjaman konsumsi, hipotek, tagihan debit card, dan lainnya. Sementara contoh dari aset, yaitu real estate yang disewakan, obligasi, berbagai buku, saham, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, pada buku ini dijelaskan pula, Robert mengajarkan terkait manajemen keuangan arus kas yang baik, seperti mengalokasikan penghasilan ke dalam aset.

Buku ini menjelaskan bagaimana Robert bisa memprediksi masa depan dengan tepat. Akan tetapi, hal yang lebih penting adalah bagaimana Anda bisa menjadi pemenang, bukan pecundang–dengan mengendalikan masa depan finansial Anda.

3. Belajar mengenai Literasi Finansial

Robert menuangkan cerita mengenai beberapa orang kaya pada masanya yang bekerja memilukan, di antaranya terdapat direktur, CEO, spekulan pasar saham, dan sebagainya. Mereka merupakan beberapa orang yang mempunyai penghasilan yang terbilang luar biasa, tetapi sayangnya berakhir dengan sebuah utang, kecanduan dengan obat-obatan terlarang, bahkan ada pula yang bunuh diri.

Sebenarnya, kita tentu kerap kali melihat beberapa artis atau public figure yang kaya, kemudian justru berakhir dengan tragis sebab boros pada keuangannya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Hal itu karena mereka tidak mempunyai literasi finansial yang cukup baik. Literasi finansial merupakan sebuah pilar atau fondasi.

Orang yang mempunyai banyak uang tanpa memahami literasi finansial secara mendalam dan kuat, akan bernasib layaknya sebuah gedung bertingkat tanpa adanya fondasi mendalam–akan hancur. Apabila kalian menginginkan menjadi seorang yang kaya, hal tepat yang dapat dilakukan, yaitu membuat sebuah fondasi mendalam.

4. Cerdas dalam Menilik Peluang

Beberapa orang tentu mengikut pemecahan persoalan kuno, yaitu kerja keras, meminjamkan uang, dan menabung. Di zaman yang pesat ini, penyelesaian seperti itu tampak tidak relevan lagi. Dalam hal ini, diperlukan peningkatan akan pengetahuan finansial sehingga dapat menilik beberapa peluang dan membuat keberuntungan diri sendiri.

Pada buku Rich Dad Poor Dad, Robert membagikan kisah pengalamannya dalam menghasilkan uang melalui bisnis properti. Ia membeli rumah dengan harga murah, kemudian kembali menjualnya dengan harga yang cenderung lebih tinggi hanya dalam beberapa bulan. Ia mengerjakannya dikarenakan melihat peluang ketika krisis ekonomi.

5. Sejarah Pajak dan Kekuatan Korporasi

Pengetahuan merupakan kekuatan. Orang bisnis memiliki pengetahuan mengenai hukum perpajakan dan korporasi. Mereka melaksanakan pajak secara legal. Dengan demikian, mereka yang melancarkan bisnis condong membayar pajak lebih sedikit apabila dibandingkan dengan seseorang yang bekerja di suatu tempat.

6. Orang Kaya Menghasilkan Uang

Orang kaya meluangkan waktunya untuk mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan finansial mereka, sementara orang miskin dan menengah condong bekerja keras yang kelak mereka hendak membayar pajak lebih besar atau tinggi. Orang kaya mampu menghasilkan uang dengan cara menciptakan sebuah bisnis atau membeli aset yang nantinya hendak memberikan penghasilan stagnan. Hal tersebut yang tidak dilakukan oleh orang miskin dan menengah.

7. Bekerja untuk Belajar

Orang kaya bekerja untuk belajar mengenai sistem perusahaan tersebut. Fokus utama untuk bekerja ialah ilmu yang didapatkan, kemudian direalisasikan untuk bisnisnya mendatang. Dengan pemikiran yang sedemikian ini, orang kaya akan berkembang menjadi seseorang yang lebih kaya lagi.

8. Belajar mengenai Marketing

Di sebuah kesempatan, ada seorang penulis hebat yang mewawancarai Robert. Kemudian, penulis itu bertanya, bagaimana caranya agar Robert dapat menjual buku Rich Dad Poor Dad dengan sangat laris? Dari situ, Robert memberikan saran pada sang penulis itu untuk belajar mengenai pemasaran atau marketing. 

Akan tetapi, penulis tersebut justru merasa tersinggung dengan perkataan Robert. Penulis itu merasa bahwa tidak ada gunanya mempelajari pemasaran seperti itu yang mana kegiatan tersebut terkesan jauh dari kegiatan intelektual.

Sumber Refrensi: https://www.gramedia.com/

NIZAR WIBI WIJAYA PUTRA
Staff Keuangan Nunukan

    Comments are closed.

    0 %