POTRET KAPAL : Sejarah KM Kambuna PELNI memberi cerita masa kini TNI AL

Potret kapal kali ini berisi cerita KM. Kambuna yang telah digunakan PT. Pelni (Persero) sejak 25 Maret 1984 untuk membantu mobilitas masyarakat Indonesia dari satu daerah ke daerah yang lain. Siapa sangka, kalau ternyata setelah dioperasikan sebagai angkutan penumpang PT. Pelni (Persero) KM. Kambuna dihibahkan kepada TNI AL pada tahun 2005 dan beralih nama menjadi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Tanjung Nusanive 973.

sumber gambar : indomiliter.com “KM Kambuna Dulu hingga 2004 dan Sekarang KRI Nusanif 973”

Sentuhan manis untuk KRI Tanjung Nusanive 973 dilakukan untuk mendukung TNI AL dalam menjaga wilayah perbatasan RI, operasi penanggulangan bencana alam, bantuan angkutan laut serta mendukung pembangunan nasional. Saat operasi pertempuran KRI Tanjung Nusanive 973 akan ditempatkan di tengah dengan kawalan masing-masing dua kapal eskorta di bagian kiri, kanan, haluan dan buritan.

Kontribusi positif eks KM. Kambuna PT. PELNI (Persero) sangat banyak terhadap masyarakat Indonesia seperti membantu pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia, kegiatan mudik bersama, menjadi Hotel Terapung gratis pada kegiatan SEA Games 2011 di Palembang serta banyak kontribusi lainnya. Namun termakannya usia KRI Tanjung Nusanive 973 atau Eks KM. Kambuna mengakhiri masa tugas pada tahun 2020 dengan ditandai Upacara Penurunan Ular-ular Perang oleh TNI AL di Tg. Priok.

Selain KM. Kambuna yang telah mengukir sejarah untuk PT. Pelni (Persero), TNI AL dan Masyarakat Indonesia. Kapal Penumpang dan Perintis yang dioperasikan PT. Pelni (Persero) saat ini telah banyak berkontribusi untuk menjaga kedaulatan pemerintah, pembangunan nasional serta membantu perekonomian Indonesia.