Sharing Center

Jalan Panjang Bakti PELNI untuk Negeri

Jalan Panjang Bakti PELNI untuk Negeri

Oleh Yahya Afif

Pendahuluan

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dan memiliki posisi yang unik dan stretegis. Posisi ini menempatkan Indonesia berbatasan laut dan darat secara langsung dengan sepuluh negara di kawasan. Keadaan ini menjadikan Indonesia rentan terhadap sengketa perbatasan dan ancaman keamanan yang menyebabkan instabilitas dalam negeri dan di kawasan. Robert Kaplan menuturkan bahwa geografi secara luas akan menjadi determinan yang mempengaruhi berbagai peristiwa lebih dari pada yang pernah terjadi sebelumnya (Foreign Policy, May/June, 09).

Ada tiga dasar pemikiran yang dapat ditafsirkan terhadap para pemimpin bangsa berkaitan dengan kondisi Indonesia saat ini. Pertama, konsep eko-geografi (Ekologi Geografi) dimana kondisi budaya menyebutkan bahwa Indonesia terlahir dari berbagai macam suku bangsa, bahasa, serta kepercayaan dan agama yang begitu banyak tumbuh hidup dari Sabang sampai Merauke. Dari atas suku bangsa, juga terlahir berbagai macam kerajaan-kerajaan, yang muncul dari keluarga-keluarga membentuk sebuah budaya dan bahasa. Membentuk sebuah komunitas kehidupan kecil yang kemudian membentuk kehidupan besar yang saling memakmurkan

Kedua, konsep eko-geologi (Ekologi Geologi), yang tidak dipungkiri berada di wilayah Ring Of Fire yang beruntun berada di garis gunung merapi, sebagai sebuah anugerah sekaligus sebuah kewaspadaan untuk selalu waspada (melakukan pencegahan) terhadap segala kemungkinan bencana (yang dalam bahasa lain adalah proses keseimbangan alam). Selain itu, konsep eko-geologi ini menunjukan posisi Indonesia sebagai Negara Hujan Hutan Tropis yang terbelah garis katulistiwa yang berada sebagai negara kepulauan. Tentunya kondisi ekologi seperti ini, menunjukan bahwa Indonesia sangat heterokultur Flora dan Fauna. Tipe Hutan Hujan Tropis yang hujan sepanjang bulan dan ada musim panas bukan pengkondisian monokultur, semua adalah hidup dalam suasana heterokultur. Berbagai macam tanaman, juga hewan begitu banyak beraneka ragam. Belum lagi posisi kelautan yang sangat kaya dengan perikanan, zooplankton, phitoplakton, padang lamun (padang rumput laut), terumbu karang, serta berbagai macam keindahan Laut. Belum lagi kekayaan Hutan, juga Sumber Daya Alam Mineral dan Batubara, semua komoditas beranekaragam, dan ada di Indonesia[1].

Ketiga, konsep eko-ekonomi, yaitu sebuah konsep dimana struktur budaya, masyarakat, geografi, geologi dan sebagainya yang penulis tulis di atas, merupakan potensi bangsa dengan segala kekhasan dan keanekaragamannnya membentuk linkage keekonomian alami yang sudah berjalan ratusan mungkin ribuan tahun, dalam suasana kemakmuran gemah ripah loh jinawi tadi. Walaupun berbeda suku bangsa namun dalam suasana kenusantaraan, sudah melakukan transaksi perdagangan, jual beli, barter hasil bumi dan hasil tanaman serta ternak yang berlangsung setiap hari selama ribuan tahun kehidupan Nusantara ini ada. Tentu saja, semua ini adalah kekhasan nusantara yang secara alami membantuk ruang kesadaran kolektif dari irama perbedaan membentuk sebuah harmoni kehidupan.

Di masa yang akan datang, keberadaan Indonesia akan dipengaruhi oleh kondisi dan letak geografisnya. Maka tata kelola sumber daya alam, wilayah perbatasan dan pertahanan yang mumpuni sangat diperlukan. Oleh karenanya, peran kepemimpinan nasional menjadi sangat penting dalam menentukan kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan posisi geografis Indonesia guna melindungi kepentingan nasional dalam rangka pembangunan nasional.

Selain peran kepemimpinan koneksi lintas pulau merupakan sebuah keharusan, hal ini berkaitan dengan proses distribusi serta jaminan bahwa kebutuhan dasar masyarakat Indonesia akan dapat terpenuhi. Dengan melihat kondisi geografis serta pemenuhan aspek dasar kehidupan manusia ini PELNI hadir dengan membawa semangat untuk menjadi penghubung antar pulau serta menjadi garda depan untuk melayani masyarakat.

Metode penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) pada tahun 2022. Peneliti juga melakukan kajian mendalam menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, seperti studi kepustakaan, website PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), melalui artikel-artikel dan press release yang telah publish. Bogdan dan Taylor merekomendasikan bahwa strategi kualitatif adalah metode yang menghasilkan statistik informasi deskriptif sebagai frase yang disusun dan dari orang-orang dan perilaku yang ditemukan (Arikunto, 2010)[2]. Selanjutnya menganalisis informasi yang didapat dari website PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), dan artikel-artikel terdahulu yang sudah publish tersebut yang berfokus pada perjalanan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) dalam melayani masyarakat dan memberikan pelayanan yang prima kepada konsumen, dengan cara membuat penjelasan berbentuk narasi.

Pembahasan

PELNI dari masa ke masa

Cikal bakal berdirinya PT PELNI (Persero) berasal dari terbitnya Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum tanggal 5 September 1950 yang isinya mendirikan Yayasan Penguasaan Pusat Kapal-kapal (PEPUSKA). Pendirian Yayasan PEPUSKA ini diawali dari penolakan pemerintah Belanda atas permintaan Indonesia untuk mengubah status maskapai pelayaran Belanda yang beroperasi di Indonesia, N.V. K.P.M (Koninklijke Paketvaart Matschappij) menjadi Perseroan Terbatas (PT) Pemerintah saat itu  juga menghendaki supaya kapal-kapal KPM dalam menjalankan operasi pelayarannya di perairan Indonesia menggunakan bendera Merah Putih. Akan tetapi Pemerintah Belanda  menolak semua permintaan yang diajukan oleh Pemerintah Indonesia.

Diawali denga modal dasar 8 (delapan) unit kapal dengan total tonage 4.800 DWT (Dead Weight Tonnage), PEPUSKA berlayar dan bersaing langsung dengan armada KPM yang telah berpengalaman lebih dari setengah abad. Persaingan benar-benar tidak seimbang ketika itu, karena armada KPM merupakan perusahaan pelayaran yang berpengalaman dan  jumlah armadanya juga lebih banyak serta memiliki kontrak monopoli. Sehingga dengan persaingan yang tidak seimbang itu pada akhirnya pada 28 April 1952 Yayasan PEPUSKA resmi dibubarkan.

Pembubaran Yayasan PEPUSKA ini diiringi dengan didirikannya PT PELNI (Persero) dengan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. M.2/1/2 tanggal 28 Februari 1952 dan No. A.2/1/2 tanggal 19 April 1952, serta Akta Notaris Nomor 92 tahun 1952. Perseroan dibentuk dengan maksud agar lini bisnis dapat terus dikembangkan dan supaya dapat bersaing pada sisi komersil secara penuh. Dalam perkembangannya, PT PELNI (Persero) tidak hanya melayani jasa transportasi kapal laut, akan tetapi PT PELNI (Persero) juga memberikan layanan paket wisata bahari ke pulau-pulau yang memiliki keindahan bawah laut dan pemandangan alam yang mengagumkan, seperti Kepulauan Raja Ampat, Wakatobi, Banda Neira, Pulau Komodo, Takabonerate, Karimun Jawa, Bunaken, Anambas, Derawan dan Tomini.

Pada median 2015, PT PELNI (Persero) dipercaya Pemerintah RI sebagai operator Kapal Perintis, Kapal Tol Laut dan Kapal Ternak yang menjangkau di wilayah Indonesia. Tugas ini diberikan kepada PT PELNI (Persero) mengingat pemerintah paham betul bahwa PT PELNI (Persero) merupakan ujung tombak penghubung nusantara dimana kawasan nusantara mayoritas adalah lautan dan Indonesia merupakan negara kepulauan maritim. Pada era saat ini PT PELNI (Persero) menerapkan Budaya Perusahaan baru di tahun 2020 berdasarkan Surat Menteri BUMNNo. SE-7/MBU/07/2020 tentang Nilai-Nilai Inti Sumber Daya Manusia BUMN, adalah AKHLAK (Terpercaya, Kompeten, Harmonis, Loyal, adaptif dan kolaboratif).

Dari masa ke masa PT PELNI (Persero) selalu meningkatkan kapasitas operasional secara konsisten sehingga dapat melayani masyarakat dengan baik dengan harapan seluruh wilayah Indonesia dapat terhubung. Perseroan memiliki 45 cabang, 115 Terminal Point, 1 cabang khusus di Singapura dan 2 Unit Bisnis Strategi (Galangan Surya, Surabaya dan Hotel Bahtera Cipayung). Perseroan mengoperasikan  kapal secara keseluruhan, yang merupakan 26 Kapal Penumpang, 45 Kapal Perintis, 10 Kapal Penugasan Tol Laut, 1 Kapal Ternak dan 14 Kapal Rede[3].

Pada era disrubsi teknologi saat ini dimulai dari median tahun 2020an PT PELNI (Persero) terus berkembang menyesuaikan zaman, dengan tujuannya yaitu agar mampu selalu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Pelayanan-pelayanan yang ditawarkan kepada masyarakat ini sebagai bentuk komitmen PT PELNI (Persero) untuk selalu dapat menjadi penghubung dan menyambungkan seluruh wilayah Nusantara.

Bakti PELNI untuk Negeri

Esensi awal berdirinya PT PELNI (Persero) yaitu agar dapat memberikan pelayanan bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan bentuk Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan maritim sehingga transportasi laut adalah yang vital bagi bangsa ini. Dari masa ke masa trah PELNI sebagai penghubung wilayah nusantara selalu dipegang erat karna ruh dari PELNI adalah konektivitas antar pulau bahkan sampai dengan pulai terpencil dan terdepan sekalipun.

PT PELNI (Persero) mendapatkan tugas yang tidak mudah dalam hal ini menjadi penghubung wilayah nusantara. Sejak awal perjalanannya PT PELNI (Persero) selalu siap menerima penugasan-penugasan penting dimulai dari misi kemanusiaan sampai dengan tugas guna memperlancar acara-acara kenegaraan terutama pada sektor pariwisata serta ekonomi kreatif. Sebagai contoh pada parhelatan akbar Moto GP tahun 2021 PELNI dengan armadanya mendapatkan tugas menjadi akomodasi terapung bagi para wisatawan yang hadir pada gelaran moto GP itu.

PT PELNI (Persero) sebagai perusahaan negara senantiasa berusaha memberikan kontribusi bagi bangsa dalam bentuk apapun. Ditengah kondisi sulit dunia dihadapi dengan krisis kesehatan global yaitu munculnya penyakit ataupun virus Covid-19 pada tahun 2020 lalu, PT PELNI (Persero) menyiapkan armadanya untuk dijadikan salah satu rumah sakit darurat dan tempat isolaso bagi penderita Covid-19 ini. Bukan hanya penyiapan armada PT PELNI (Persero) juga mendukung penuh fasiltas-fasilitas yang dibutuhkan dalam menghadapi krisis kesehatan global ini.

Pada aspek sosio-ekonomi PT PELNI (Persero) selalu menjadi perusahaan negara terdepan yang  memberikan layanan dan jangkauan luas bagi masyarakat yang berada pada wilayah terdepan, terpencil, dan terbelakang. Komitmen ini diejawantahkan dengan pengoperasian kapal perintis dan kapal  ternak. Operasi kapal-kapal tersebut tujuannya adalah memberikan akses bagi mereka yang berada pada daerah terpencil dan terluar, akses penghubung ini sangat penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat sekitar untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia yaitu dalam hal pelayanan dan transportasi.                Selain kapal ternak dan perintis sebagai komitmen memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

PT  PELNI (Persero) juga mengoperasikan Tol Laut. Armada Tol Laut ini sebagai armada pengangkut kebutuhan pokok dari hulu ke hilir bahkan sampai daerah terdepan sekalipun. Hal ini sejalan dengan program pemerintah melalui Kementerian Perhubungan guna menekan disparitas harga kebutuhan pokok di wilayah nusantara. Seperti yang kita ketahui dengan luas wilayah Indonesia yang sangat luas dan banyaknya pulau-pulau yang ada pada wilayah nusantara, distribusi logistik menjadi isu yang sangat vital. Dari sinilah PT PELNI (Persero) hadir untuk dapat mempercepat jalur distribusi sehingga disparitas harga kebutuhan pokok dapat ditekan. Sebagai upaya untuk memperkuat komitmen dalam pelayanan, PT PELNI (Persero) bersama dengan Kementerian Perhubungan  melaksanakan penandatanganan terpadu perjanjian kerjasama Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation, “PSO”) untuk kapal perintis, tol laut, rede transport dan kapal khusus ternak Tahun Anggaran 2022

Dewasa ini PT PELNI (Persero) juga mulai menempatkan armadanya pada Pelabuhan Patimban. Kegiatan ini untuk mendukung konektivitas aktivitas perekonomian daerah serta meningkatkan produktivitas Pelabuhan Patimban. KM Gunung Dempo dipilih sebagaimana arahan dari Kementerian Perhubungan untuk memasuki Pelabuhan Patimban mengingat kapal ini dapat mengangkut muatan container lebih banyak dibandingkan dengan kapal PELNI lainnya serta dapat mengangkut penumpang.

PT PELNI (Persero) selalu siap memberikan layanan-layanan transportasi pada wilayah-wilayah terdepan ini meskipun pada aspek bisnis hal tersebut sangat tidak menguntungkan. Jalan bakti PELNI untuk negeri tidak akan memperhitungkan seberapa besar cost yang dikeluarkan perusahaan, namun lebih besar daripada itu yaitu seberapa besar kontribusi PT PELNI (Persero) untuk bangsa.

Simpulan

PT PELNI (Persero) merupakan perusahaan negara yang bergerak pada sektor transportasi laut. Pada awal berdirinya PT PELNI (Persero) ditugaskan untuk memberikan konektivitas bagi seluruh wilayah nusantara. Hal itu dikarenakan bentuk geografis wilayah negara Indonesia yang merupakan wilayah kepulauan konektivitas laut sangat dibutuhkan. Sebagai perusahaan negara dan ujung tombak konektivitas nusantara PT PELNI (Persero) selalu memberikan layanan-layanan terbaik bagi masyarakat. Selain pelayanan pada aspek angkutan PT PELNI (Persero) juga berkomitmen dalam upaya kelancaran distribusi kebutuhan pokok masyarakat agar disparitas harga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Dengan demikian masyarakat terdepan, terluar , dan pedalaman dapat merasakan kehadiran Pemerintah melalui PT PELNI (Persero). PT PELNI (Persero) senantiasa sedia untuk membantu program pemerintah dalam pemenuhan layanan kepada masyarakat meskipun pada aspek bisnis tidak menguntungkan. Sumbangsih kepada bangsa adalah skala prioritas dan kehadiran pemerintah melalui PT PELNI (Persero) adalah sebuah keniscayaan guna integritas dan kekuatan bangsa.

Daftar Pustaka

[1] www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/15071/Tinjauan-Aspek-Eko-Geografi-Eko-Geologi-dan-Eko-Ekonomi-Kelahiran-Pancasila.html (diakses pada tanggal 7 Desember Tahun 2022).

[2]  Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

[3]  Annual Report PT PELNI (Persero) Tahun Buku 202.

YAHYA AFIF
Staff Protokoler

    Leave a reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    0 %