Pentingnya Validasi Masalah Saat Proses Digitalisasi (Pembuka)

Pengalaman berharga saya dan tim selama tujuh tahun berkarir di Divisi Teknologi Informasi PT Pelayaran Nasional Indonesia dalam melakukan proses digitalisasi selama ini adalah lumayan banyak jumlah produk yang kami hasilkan namun banyak juga produk yang berakhir dalam produk awalan dan belum pernah sama sekali mencicipi server production atau belum pernah go live.
Ya kalo dihitung banyak juga sih yang sempat rilis atau go live, namun setelah kami cek beberapa bulan kemudian setelah proses deployment di database production lah kok tidak ada data lagi yang bergerak alias tidak digunakan lagi oleh penggunanya, padahal kami sangat masih ingat betul saat awal permintaan awal-awal nya dulunya seperti apa. (curhat dikit) wkwk.
Membangun produk yang sebenarnya tidak dibutuhkan adalah suatu kesalahan dasar dalam melakukan digitalisasi. Terjebak dalam demam transformasi digital dan ingin serba di online kan atau serba ada approval berbasis digital merupakan sikap yang wajar NAH yang tidak wajar adalah pengguna yang hanya meminta dibuatkan aplikasi namun tujuannya hanya sekedar untuk alasan memenuhi “temuan audit” atau “menggugurkan KPI unit kerja pengguna itu sendiri” setelah aplikasi rilis ? yowis sepi ga ditanya tanya lagi dan tidak terpakai! MENGSEDIH bukan?
Di sini saya mengajak anda untuk bersama-sama sedikit instropeksi apakah layak menyelesaikan suatu masalah yang ternyata pengguna aplikasinya saja tidak merasa worth it agar permasalahannya dipecahkan oleh inovasi digitalisasi? Apakah tidak sebaiknya energi dan waktu yang kita gunakan bersama-sama untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang lebih paintful dan worth it dan tepat sasaran langsung ke pengguna?
“Daripada resource kita habis untuk membuat inovasi alat untuk mengusir lebah yang datang ke dalam rumah yang mengganggu setiap hari, kenapa energi dan waktunya tidak kita gunakan untuk membuat inovasi alat otomatis pencari sarang lebah, sehingga dapat kita panen untuk diambil madunya?”
“Daripada beli mahal-mahal pisau golok buat memotong daun bawang kenapa gag pake pisau kecil untuk memotongnya?”
Hidup di zaman yang serba ingin digital saat ini perlu dituntut untuk mengetahui dan mevalidasi suatu masalah, karena penyelesaian masalah secara cepat dan efisien memang sangat penting untuk menghemat waktu dan uang. Namun perihal yang lebih penting adalah Bagaimana cara membangun pondasi yang lebih kuat sebelum menemukan solusi untuk menyelesaikan permasalahan akan lebih menghemat waktu dan uang untuk mencapai proses digitalisasi yang cepat dan efisien. Bahkan bisa jadi solusi dari masalah Anda tidak harus diselesaikan dengan pembuatan aplikasi?
Sharing artikel mengenai Validasi Masalah akan saya bagi ke dalam beberapa PART agar rekan-rekan terus memantau LENTERA PELNI untuk seterusnya.
Semoga terinspirasi, sampai jumpa di artikel saya berikutnya.
Referensi Artikel:
1. Pengalaman penulis (akhmad fauzi dipanggil uji)
2. Materi saat workshop di founderplus academy 2020